Maintenance

Maintenance PC

Designer

Multimedia Designer

Result

Reporting Result

16 November 2016

Cara instal Driver pada Perangkat yang terhubung ke PC

Perangkat yang terhubung ke PC, tidak semuanya bisa langsung terkenali oleh PC. biasanya terblokir oleh setingan Akses Domain. untuk mengatasinya ada beberapa setingan yang harus diubah untuk dapat menginstal Driver secara paksa pada device manager.


Win+R kemudian ketikk GPedit.msc
Masuk ke Group Policy Editor
Pilih Local Computer Policy > Computer Configuration > Administrative Templates > System > Device Instalation > Device Installation Restrictions


setelah ketemu buka salah satu
  • Allow administrators to override Device Installation Restriction policies
  • Allow installation of devices that match any of these device IDs
  • Allow installation of devices using drivers that match these device setup classes

ubah dari Not Configured menjadi Enabled pada ketiga item tersebut



Online-money exchangers rating

07 November 2016

Perintah Umum CMD yang sering digunakan untuk Jaringan Komputer

Perintah Umum CMD yang sering digunakan untuk Jaringan Komputer


  CMD atau singkatan dari Command Promt adalah jendela pada windows yang berfungsi untuk mengetahui seluk beluk yang terdapat pada system windows.
  Langkah ke menu CMD
  Start -> All Program -> Accessoris -> Command Promt atau
  Windows R lalu ketik ‘CMD’



  • ipconfig /all
    Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.
  • ipconfig /displaydns
    Menampilkan DNS Cache.
  • ipconfig /flushdns
    Menghapus DNS Cache
  • ipconfig /release
    “Menghapus” semua koneksi IP Address.
  • ipconfig /renew
    Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.
  • ipconfig / registerdns
    Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS.
  • ipconfig /showclassid
    Menampilkan informasi DHCP Class.
  • ipconfig /setclassid
    Mengubah DHCP Class ID
  • control netconnections
    Menampilkan Network Connection.
  • ping
    Contoh: ping google.com
    Melakukan test koneksi ke situs www.google.com. Semakin sedikit % loss-nya makan semakin baik koneksinya.
  • tracert
    Menampilkan informasi IP Address route.
  • netstat
    Menampilkan informasi koneksi TCP/IP yang sedang aktif.
  • route
    Menampilkan local route.
  • wmic bios get serialnumber
    Menampilkan Serialnumber motherboard.
  • hostname
    Menampilkan nama komputer. 
     
     
     
E-money exchange rates rating

IP Address & Subneting Penerapan pada jaringan komputer (Part 4)

Aturan Subnetting

Minimal jumlah bit yang bisa digunakan untuk subnetting yaitu sebanyak 2 bit.
Dua Bit terakhir pada oktet ke-4, yaitu bit ke 31 dan ke 32, tidak boleh untuk subnetting.


11111111.11111111.11111111.11111100 22
11111111.11111111.11111111.11111100 14
11111111.11111111.11111111.11111100 6

Maka:
Maksimal jumlah bit yang bisa digunakan untuk subnetting di  Class A  yaitu sebanyak 22 bit
Maksimal jumlah bit yang bisa digunakan untuk subnetting di  Class B  yaitu sebanyak 14 bit
Maksimal jumlah bit yang bisa digunakan untuk subnetting di  Class C  yaitu sebanyak   6 bit



Nilai Subnetting
P E R  -  O K T E T
Bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Biner
1
1
1
1
1
1
1
1
Rumus
27
26
25
24
23
22
21
20
Desimal
128
64
32
16
8
4
2
1

Class C :   255.255.255.192
                  255.255.255.240
                  255.255.255.252
                  255.255.255.224
                  255.255.255.248 

Class B :   255.255.192.0  (disubnet 2 bit)
                  255.255.224.0  (disubnet 3 bit)
                  255.255.240.0  (disubnet 4 bit)
                  255.255.248.0  (disubnet 5 bit)
                  255.255.252.0  (disubnet 6 bit)
                  255.255.254.0  (disubnet 7 bit)
                  255.255.255.0  (disubnet 8 bit)
                  255.255.255.128  (disubnet   9 bit)
                  255.255.255.192  (disubnet 10 bit)
                  255.255.255.224  (disubnet 11 bit)
                  255.255.255.240  (disubnet 12 bit)
                  255.255.255.248  (disubnet 13 bit)
                  255.255.255.252  (disubnet 14 bit)
                  
Class A :   255.192.0.0  (disubnet 2 bit)    
                  hingga    255.255.255.252  (disubnet 22 bit)
Online-money exchangers rating

IP Address & Subneting Penerapan pada jaringan komputer (Part 3)


Pengertian Subnetting
Subnet adalah sekelompok host (bisa berupa komputer, switch atau Network Device lain) pada satu segmen jaringan yang sama yang berbagi IP jaringan yang sama. Jaringan LAN bisa hanya mempunyai satu IP address jaringan tunggal, atau bisa saja jaringan yang memiliki banyak segmen jaringan dimana masing-masing segmen jaringan tersebut mempunyai address jaringan tersendiri.

Subnet bisa juga diartikan sebagai pembagian satu address jaringan tunggal menjadi banyak address jaringan, segmen jaringan atau banyak subnet

Ilustrasi Subnetting
Misalnya suatu komplek perumahan yang jumlah bangunan rumahnya sekitar 1000 rumah. Nomer rumahnya ada dari nomer 1 sampai 1000, tetapi letak bangunan rumah tidak di tata (tidak dibuat blok-blok atau cluster-cluster). Maka akan sulit sekali mengaturnya dan sulit menemukan nomer rumah yang ingin dicari.

Bandingkan jika komplek perumahan tersebut di bagi menjadi 10 blok/cluster, masing-masing blok/cluster terdiri dari 100 rumah. Maka akan lebih mudah mengaturnya dan tidak sulit menemukan nomer rumah yang ingin dicari.

Jadi Subnetting dalam pengaturan IP Address diibaratkan sama dengan pembentukan Blok/Cluster rumah di suatu komplek perumahan  seperti ilustrasi diatas.

Manfaat Subnetting
Kenapa harus dibagi menjadi subnet-subnet atau segmen-segmen?

Coba bayangkan misalnya pada gambar dibawah ini, satu company mempunyai jaringan 4 cabang dengan menggunakan IP Address Class B yang bisa memuat ribuan host IP address sampai 65 ribuan pada satu segment jaringan tunggal.

Bagaimana anda akan memaintainnya? Akan sangat susah sekali memeliharanya dan juga administrasinya. Sementara arsitektur jaringan fisik terbatas pada jumlah host yang bisa dimuat dalam satu jaringan fisik.


Contoh Penerapan Subnetting
Contoh Jaringan Perusahaan yang memiliki jumlah host lebih dari 1000 dengan memakai IP Address Kelas B.


Misalnya, perusahaan  tersebut memiliki 4 cabang, menggunakan 1 Router untuk digunakan bersama-sama, dengan menggunakan IP Address Kelas B. Jumlah Host pada masing-masing  Cabang cukup banyak (misal 250 PC).


Tentu saja Admin Jaringan Perusahaan tersebut akan menemui kendala/kesulitan untuk memaintenance pengelolaan IP Address-nya.





Cara terbaik adalah dengan membagi jaringan IP Address Class B ini menjadi banyak kelompok host atau subnet-2 yang mudah dipelihara dan jauh lebih gampang administrasinya. Perhatikan gambar berikut, dimana Class B tadi dibagi-bagi menjadi kelompok jaringan subnet yang berbeda.


Keuntungan Subnetting

Disamping memberikan tambahan address jaringan, subnetting sebuah jaringan memberikan banyak keuntungan berikut:
Mengurangi congestion / kebanjiran jaringan dengan cara mengarahkan traffic dan mengurangi sinyal broadcast. Kita tahu bahwa sinyal broadcast itu sebatas segmen jaringan, tidak melewati segmen yang lain.
Anda bisa mengisolasi masalah pada satu subnet, tidak melebar seperti jika anda hanya mempunyai satu jaringan tunggal yang besar
Mengurangi usage CPU dengan cara mengurangi jumlah traffic broadcast
Memperbaiki keamanan, keamanan bisa diberikan kepada subnet tertentu (dengan menggunakan extended access List pada network router) berdasarkan protocol atau address.
Bisa menggunakan media berbeda dengan menggunakan subnet yang berbeda untuk setiap media yang berbeda.  [Router, Switch Hub, Bridges, Modem, dll)

Online-money exchangers rating

IP Address & Subneting Penerapan pada jaringan komputer (Part 2)


Kelas IP Address

IP Address dikelompokkan dalam 5 Class, yaitu:
Class
Start
End
Default
Network ID
Host ID
Class A
1.0.0.1
127.255.255.254
255.0.0.0
126
16.777.214
Class B
128.0.0.1
191.255.255.254
255.255.0.0
16.384
65.534
Class C
192.0.0.1
223.255.255.254
255.255.255.0
2.097.152
254
Class D
224.0.0.1
239.255.255.254
Multitasking
Class E
240.0.0.1
255.255.255.254
For Testing

Yang digunakan dalam jaringan komputer hanya 3 Class saja yaitu : Class A, Class B, dan Class C.


Sedangkan Class D untuk Multitasking  serta  Class E untuk Testing atau Eksperimen.


Class A Network ID paling sedikit, Host ID paling banyak


Class C Network ID paling banyak, Host ID paling sedikit

IP Address dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu:
1. Public IP Address
Adalah IP address yang secara global merupakan IP address yang unik yang terhubung dalam jaringan Internet.


Untuk mendapatkan IP  public ini harus menghubungi ISP untuk membeli suatu kelompok kecil IP public yang bisa digunakan untuk berkomunikasi keluar jaringan private anda.

2. Private IP Address

Adalah IP address yang dibatasi oleh range tertentu yang bisa dipakai oleh jaringan private akan tetapi tidak dapat dilihat oleh public Internet.


Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah menyediakan beberapa kelompok IP address private yang tidak pernah dipakai dalam global Internet. Tabel berikut ini adalah table Private IP address yang bisa anda gunakan dalam jaringan private anda, yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi kedalam saja.


Tabel IP Address Private
Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.1
10.255.255.254
Class B
172.16.0.1
172.31.255.254
Class C
192.168.0.1
192.168.255.254

Pemberian IP Address ada 3 cara, yaitu :

1.  Manual

Yaitu disetting secara manual dengan IP Address yang kita tentukan sebelumnya.

2.  Dinamis DHCP

Disetting melalui DHCP dalam range IP Address tertentu yang dikehendaki. Komputer yang diberi IP Address dinamis ini, IP Addressnya bisa berubah-ubah, namun masih dalam range IP Address yang disetting dalam DHCP tersebut.

3.  Otomatis

Yaitu mulai Windows XP keatas, apabila komputer tidak diberi IP Address secara manual maupun DHCP, maka akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari OS Windows tersebut yaitu “Automatic IP Addressing (APIPA)”,

Range IP Address-nya yaitu:  169.254.0.1    s.d   169.254.255.254

Setting IP Address

Misalnya:  IP Address  10.204.4.77
Apabila tidak disebutkan Subnet Mask-nya, maka memakai Subnet Mask Default dari Class IP Address yg digunakan.
IP Address 10.204.4.77  termasuk Class A, Subnet Mask default  255.0.0.0

Misalnya:  IP Address  10.204.4.77/24  (ada tambahan /24)
Artinya IP Address tersebut dibalut dengan 24 bit Subnet (bukan Subnet default). Setiap 8 bit dikelompokkan dalam 1 Oktet, jadi 24 bit itu sama dengan 3 Oktet Mask yang dipakai.  Jumlah 8 bit dalam 1 Oktet dikonversi ke Desimal = 255.  Jadi  IP Address 10.204.4.77/24 termasuk Class A, namun Subnet Mask default  255.255.255.0

Misalnya:  IP Address  10.204.4.77/26  (ada tambahan /26)
Artinya IP Address tersebut dibalut dengan 26 bit Subnet. Contoh diatas 24 bit itu sama dengan 3 Oktet Mask yang dipakai. Sedangkan yang 2 bit lagi diambilkan dari bagian oktet ke 4.
Jadi  IP Address  10.204.4.77/26 , dengan Subnet Mask default  255.255.255.192
Online-money exchangers rating